Selasa, 14 Maret 2017

Pemilihan Kata

BAB II
PEMBAHASAN

1. Pengertian Pemilihan Kata
          Adalah  sebuah kegiatan atau tindakan membentuk dan menyelaraskan kata dalam kalimat dengan tujuan untuk mendapatkan kata yang paling tepat yang sanggup mengungkapkan konsep atau gagasan yang dimaksudkan oleh pemakai bahasa (pembicara dan penulis).
          Diksi atau pemilihan kata bukan sekedar kegiatan memilih kata yang tepat, melainkan juga memilih kata yang sesuai dengan situasi dan konteks pemakaiannya. Selain itu, maknanya tidak bertentangan dengan nilai rasa masyarakat pemakainya. Oleh karena itu, dalam memilih kata diperlukan pertimbangan tertentu. Terkait dengan hal tersebut, Keraf (2002:24) mengatakan tentang pilihan kata sebagai berikut:
1) Plilihan kata atau diksi mencakup pengertian kata-kata mana yang harus dipakai untuk mencapai suatu gagasan, bagaimana membentuk pengelompokan kata-kata yang tepat atau menggunakan ungkapan- ungkapan, dan gaya mana yang paling baik digunakan dalam suatu situasi.
2) Pilihan kata atau diksi adalah kemampuan membedakan secara tepat nuansa- nuansa makna dari gagasan yang ingin disampaikan, dan kemampuan untuk menemukan bentuk yang sesuai (cocok) dengan situasi dan nilai rasa yang dimiliki kelompok masyarakat pendengar.
3) Pilihan kata yang tepat dan sesuai hanya dimungkinkan oleh penguasa sejumlah besar kosa kata atau perbendaharaan kata bahasa itu. Sedangkan yang dimaksud pembendaharaan kata atau kosa kata suatu bahasa adalah keseluruhan kata yang dimiliki suatu bahasa.

2. Jenis Makna
  Makna  kata artinya adalah maksud yang terkandung di dalam suatu
kata,pembicaraan,atau pikiran. Makna kata juga berkaitan dengan hubungan antara satu lambang bahasa dengan lambang lainnya atau dengan suatu benda. Makna kata terdiri atas  beberapa jenis ,yakni makna leksikal,makna gramatikal,makna denokatif, dan makna konotatif dan makna ideomatik.
a).  Makna Leksikal
         Makna Leksikal adalah makna suatu kata sebelum mengalami proses perubahan bentuk. Makna Leksikal. Makna Leksikal disebut pula makna kamus.
Contoh:  1.  Rumah = bangunan untuk tempat tinggal.
                    Contoh : Itu rumah saya.
2. Makan = memasukkan sesuatu kedalam mulut kemudian mengunyah dan  
            menelannya.
            Contoh : Nurul sedang makan pisang.
3. Daun = bagian tanaman yang tumbuh berhelai-helai pada ranting sebagai alat  
bernafas  dan mengolah zat makanan.
Contoh: Daun sirsak banyak mengandung khasiat.
b). Makna Gramatikal
         Makna gramatikal adalah makna suatu kata setelah kata itu mengalami proses gramatikalisasi ,seperti pengimbuhan,pengulangan,pengulangan,atau pemajemukan. Makna gramatikal sangant bergantung pada struktur kalimatnya . Oleh karena itu makna gramatikal disebut pula makna struktural.
Contoh: a. Berumahkan = menjadikan sesuatu sebagai rumah.
              Contoh: pengemis itu tinggal di kolong jembatan berumahkan kardus-kardus berkas.
              b. Rumah-rumahan = menyerupai rumah.
              Contoh : Ina sedabg bermain rumah-rumahan.
              c. Rumah adat = rumah tempat diselenggarakannya upacara adat istiadat.
              Contoh: Benda-benda bersejarah disimpan dirumah adat.
              d. Berumah tangga = berkeluarga
               Contoh:  Ali sudah berumah tangga sejak dua tahun yang lalu.
c). Makna Denotasi
         Makna denotasi adalah makna suatu kata sesuai dengan konsep asalnya, tanpa mengalami perubahan makna atau penambahan makna. Makna denotasi disebut pula makna lugas atau makna yang sebenarnya.
Contoh : a. Tangan kanan = tangan sebelah kanan
               Contoh : Tangan kanan mira terkilir sewaktu bermain bulu tangkis.
               b. Kambing= binatang pemamah biak dan pemakan rumput atau daun-daunan,
               berkuku genap, tanduknya berongga, diternakkan untuk diambil daging,susu, atau
               bulunya.
               Contoh: Pak tejo mempunyai lima ekor kambing.
d). Makna Konotasi
          Makna Konotasi adalah makna suatu kata berdasarkan perasaan atau pemikiran seseorang. Makna konotasi dapat dianggap sebagai makna denotasi yang mengalami penambahan makna. Penamabahan tersebut berupa pengiasan atau perbandinagan dengan benda atau hal lainnya. Oleh karena itu,makna konotasi disebut pula makna kias  atau makna kontekstual.
Contoh : a. Tangan kanan = orang yang dipercaya; pembantu utama
               Contoh : Polisi berhasil menangkap tangan kanan koruptor kelas kakap itu.
               b. Kambing hitam = Orang yang dijadikan tumpuan kesalahan.
               Contoh: Andre dituduh sebagai kambing hitam dalam kerusuhan antar kampung.  
               c. Benalu = orang yang kehadirannya kurang memberi manfaat.
               Contoh: Ia hanya menjadi benalu dalam keluarga itu.
               d. membanting tulang = bekerja keras.
                Contoh: Pak  doni membanting tulang untuk menghidupi keluarganya.
e). Makna Idiomatik
           Bentuk idiomatis atau bentuk bersenyawa, sesuai dengan namanya, tidak dapat dipisahkan begitu saja. Dikatakan sebagai bentuk senyawa  karena bentuk demikian itu sudah sangat erat hubungan antara satu dan yang lainnya. Beberapa contoh ungkapan ideomatik adalah sebagai berikut : a. Menteri Dalam Negeri bertemu Presiden SBY (salah).
                                       b. Menteri Dalam Negeri bertemu dengan Presiden SBY (benar).
Ungkapan ideomatik lainnya yang perlu diperhatikan adalah :
Salah Benar
 Terdiri Terdiri atas/ dari
terjadi atas Terjadi dari
Disebabkan karena Disebabkan oleh
Membicarakan tentang Berbicra tentang
Bergantung kepada Bergantung pada
Baik....ataupun Baik...maupun
Antara...... dengan Antara...dan

3. Relasi Makna
           Hubungan makna kata terdiri dari  sinonim, antonim, homonim, homograf, homofon , polisem, kata khusus, kata umum.
1). Sinonim
          Adalah dua istilah atau lebih yang maknanya sama atau mirip ,tetapi bentuknya berlainan. Diantara istilah sinonim itu salah satunya ditentukan sebagai istilah baku atau yang diutamakan. Contoh : - ahli = pakar, empu, profesional.
                                    -Berita = informasi, kabar.
                                    - jenuh = bosan, jemu

2). Antonim
         Adalah kata-kata yang maknanya berlawanan atau berbeda. Contoh : - hidup – mati, bila dikatakan “ tidak hidup” berarti mati, dan sebaliknya( antonim kembar) .contoh lain yaitu:  -Amanah –khianat.
           -Bagus >< jelek.
          - kekal >< sementara.
3). Homonim
           Adalah dua istilah atau lebih, yang sama ejaan dan lafalnya,tetapi maknanya berbeda, karena asalnya berlainan. Contoh:
a. Nila bermain kelereng dihalaman rumah. (pekarangan ruamah).
Kerjakan halaman 5 .(lembaran buku).
b. Kepala bisma terbentur tembok ( bagian tubuh di atas leher).
Kepala sekolah mengadakan kerja bakti pada hari jum’at (pimpinan).
Istilah homonim  dapat dibedakan menjadi 2 yaitu, Homograf dan Homofon.
1. Homograf , adalah istilah yang sama ejaannya ,tetapi berbeda lafalnya.  Contoh:
a. Wajahnya tampak berseri.( perasaan bahagia).
Permainan itu berakhir dengan hasil seri .(seimbang).
b. Ia menendang bola sampai mental ke udara.( melambung).
Mentalnya ,mental tempe.(keadaan batin atau jiwa).
2. Homofon, adalah istilah yang sama lafalnya tetapi berbeda ejaannya. Contoh:
a. Bang ojit tinggal di kota. ( panggilan untuk kakak).
Ibu menabung di bank. ( tempat menyimpan uang).
4). Polisem, adalah bentuk yang memiliki makna ganda yang bertalian. Contoh:
a. Anak itu besar kepala .
    Alamat instansi itu tercantum pada kepala surat.
    Ada ketombe di kepalamu.
         Dari ketiga kalimat di atas dapat disimpulkan bahwa polisemi memiliki makna yang banyak. Tetapi maknanya menyesuaikan dengan struktur kaliamat.
5). Kata Umum atau hipernim atau superordinat, adalah kata  yang ruang lingkup maknanya mencakup hal-hal yang umum dan menyangkut aspek-aspek yang lebih luas. Contoh:  kata bunga memiliki acuan yang lebih luas daripada mawar ,bukan hanya mawar melainkan juga melati,dahlia,anggrek,dan cempaka. Misalnya lagi seperti: ikan masih umum dan masih banyak jenis ikan meliputi, mujahir, hiu, nila, kakap, dan  pari.
6). Kata Khusus atau hiponim atau subordinat, adalah kata yang ruang lingkup maknanya meliputi hal-hal yang sempit atau lebih spesifik. Contohnya : jenis hewan mamalia meliputi sapi, kerbau, kuda, dan keledai.
         
BAB III
ANALISIS TEKS
       Dari wacana media cetak tersebut dapat di analisis bahwa kata “massal” termasuk kata Homonim, karena bentuk penulisan dan cara pelafalannya sama,tetapi maknanya berbeda. Dari arti massal itu sendiri adalah keikutsertaan orang banyak. Sedangkan di dalam wacana arti massal artinya adalah melakukan pemasaran atau promosi secara besar-besaran,dengan memberikan diskon atau bonus tambahan lainnya untuk mendapatkan konsumen. Sedangkan kata populasi masuk kedalam sinonim ,yang memiliki persamaan makna seperti, masyarakat,komunitas, dan penduduk. Sedangkan pada kata merk memiliki persamaan arti; keunggulan, logo, nama, segel, dan tanda tertera.
       Pada kata “ pakan”  memiliki arti makanan atau asupan yang diberikan kepada hewan ternak. Kata ini termasuk makna leksikal,karena kata tersebut belum mengalami perubahan bentuk , pengimbuhan, pengulangan, atau pemajemukan.
        Kata” Bank” termasuk kedalam bentuk kata homofon , Karena, kata Bank dan bang itu pelafalannya sama,akan tetapi yang membedakan adalah penulisan dan maknanya berbeda.
-Makna Bank adalah suatu lembaga keuangan negara.
-Sedangkan bang adalah nama sapaan untuk kakak laki-laki.
Kata “bunga” dalam kalimat tersebut  masuk kedalam golongan  Polisemi, karena, memiliki banyak makna. Dalam teks tersebut kata bunga tidak dimaknai seperti bunga mawar, melati, dan dahlia. Akan tetapi memiliki artisejumlah imbalan yang diberikan oleh bank kepada nasabah atas dana yang disimpan di bank,yang dihitung sebesar presentase dari pokok simpanan. Sedangkan kata “bisa” dalam teks diartikan lolos, ikut serta, mampu, dan dapat.

BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Jenis makna dibedakan menjadi 4, yaitu,  makna leksikal,gramatikal, makna denotasi , dan makna konotasi.
2. Sedangkan relasi makna dibedakan menjadi; sinonim, antonim, hipernim,hiponim, homonim, homograf,homofon, dan polisemi.
3. Perbedaan dari homograf dan homofon adalah kalau homofon pelafalan sama sedangkan penulisan dan maknanya berbeda, sedangkan homograf adalah penulisan sama sedangkan pelafalan dan maknanya berbeda.
4. Polisemi memiliki makna yang banyak tidak tertera pada makna asli saja.
5. Antonim terdiri atas beberapa jenis yaitu antonim kembar, antonim majemuk, antonim gradual,  antonim relasional, dan antonim hirarkis.
6. Makna denotasi disebut juga makna yang objektif atau nyata, contoh: Akar pohon ini dapat dibuat obat.
7. Makna konotasi adalah makna kiasan. Contoh: carilah akar permasalahan itu.
8. Makna leksikal adalah makna yang belum pernah mengalami perubahan bentuk
9. Sedangkan makna gramatikal adalah makna yang  sudah mengalami pemajemukan, pengulangan, dan pengimbuhan contoh: rumah-rumahan .

B. Saran
     Untuk selanjutnya setelah menguraikan pemilihan kata, jenis makna, dan relasi makna, penulis berharap agar penulis lain membahas mengenai unsur kalimat dan struktur kalimat.
     

DAFTAR PUSTAKA
Nurjamal Daeng et.al. Terampil B.indonesia. (Bandung: Alfabeta,CV, 2014) Hal :232.
 Waridah Ernawati. Ejaan yang Disempurnakan & Seputar Kebahasa- Indonesiaan. (Bandung : Ruang Kata Imprint Kawan Pustaka,2013). Hal : 300.
Dr. R. Kujana Rahardi, M. Hum. Bahasa Indonesia untuk perguruan tinggi. (Jakarta: Erlangga, 2009). Hal : 40.
Syahroni Ngalimun,M.Pd. et.al. Bahasa Indonesia di Perguruan Tinggi. (Yogyakarta: Aswaja Pressindo,2013) Hal : 170.

0 komentar

Posting Komentar