Selasa, 02 Mei 2017

Hadits Ahlak mulia dan Keteladanan

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : إِنَّمَا بُعِثْتُ لِأُتَمِّمَ مَكَارِمَ الأَخْلَاقِ (رواه أحمد و الحاكم و البيهقي)
“Dari Abu Hurairah RA berkata bahwa Rasulullah Saw. bersabda: “bahwasanya aku telah diutus oleh Allah SWT untuk menyempurnakan keluhuran akhlaq (budi pekerti).”

   
حَدَثَّنَا عَبْدَانُ عَنْ اَبِيِّ حَمْزَةَ عَنِ الْاَعْمَشٍ عَن اَبِي وَائِلْ عَن مَسْرُقِ عَنْ عَبْدُ اللهِ بْنِ عَمْرُو رَضِيَ الله عَنْهَا قَالَ لَمْ يَكُنِ النَّبِيُّ،صلى الله عليه وسلم فَاحِشًا وَلٍا مُفْحَشًا وَكَانَ يَقُوْلُ اِنَّ مِن خِيَارِكُمْ اَحْسَنَكُمْ اَخْلاَ قًا( البخارى ّ)

 “ Telah bercerita kepada kami ‘Abdan dari Abu Hamzah dari Al A’masy dari Abu Wa’il dari Masruq dari ‘Abdullah bin ’Amru Ra berkata : “Nabi Muhammad SAW tidak pernah sekalipun berbicara kotor (keji) dan juga tidak pernah tidak pernah berbuat keji dan beliau bersabda:” Sesungguhnya di antara orang yang terbaik dari kalian adalah orang yang paling baik Akhlaknya.

     Penjelasan Hadis
Dalam dunia pendidikan islam tujuan utama adalah pembentukan akhlak yang mulia, yaitu budi pekerti yang dapat menghasilkan orang-orang  yang bermoral, yaitu jiwa yang bersih, rendah hati, percaya diri, sopan dan santun dalam setiap pembicaraan dan perbuatan, bijaksana, berkemauan keras, menghormati hak orang lain, itulah salah satu tugas pendidikan Islam dan ummatnya.
Imam  Al- Ghazali menjelaskan dalam kitabnya Ihya` Ulumuddin  bahwa guru yang dapat diserahi tugas mendidik adalah guru yang selain cerdas dan sempurna akalnya, juga guru yang baik akhlaknya dan kuat fisiknya. Dengan kesempurnaan akal ia dapat memiliki berbagai ilmu pengetahuan secara mendalam, dan akhlaknya yang baik ia mampu menjadi contoh dan teladan bagi muridnya, dan kuat fisiknya agar ia dapat melakukan tugas mengajar, mendidik dan mengarahkan anak-anak didiknya.
   
      Hadits Rasulullah saw memberikan pujian dan memberikan perhatian dengan memegang tangan atau bahu

Diriwayatkan dari Ubay bin Ka’ab, dia berkata: “Rasulullah saw pernah bertanya kepadaku: ‘Wahai Abu Mundzir, ayat manakah dari kitab Allah (Al-Quran) yang menurutmu paling agung?’ Aku menjawab: ‘Allah dan Rasul-Nya yang lebih mengetahui.’ Beliau mengulangi pertanyaannya lagi: ‘Wahai Abu Mundzir, ayat manakah dari kitab Allah (Al-Quran) yang menurutmu paling agung?’ aku kemudian menjawab: ‘Yaitu ayat ‘Allahu laa ilaaha illa huwal hayyul qoyyum’ (maksudnya ayat kursi). Setelah itu beliau menepuk dadaku dan mengatakan:
ليهنك العلم ابا المنذر
‘Semoga ilmumu membuatmu bahagia.’” (HR. Imam Muslim) [28


Hadits Cara Mengajar Secara Bertahap

ﻋﻦ ﺍﺑﻲ ﻤﻌﺑﺪ ﻋﻦ ﺍﺑﻦ ﻋﺑﺎﺲ ﺮﺿﻲﷲﻋﻨﻬﻤﺎ ﺍﻦ ﺭﺴﻭﻞﷲ ﺻﻟﻰﷲﻋﻟﻴﻪ ﻮﺴﻟﻡ ﻟﻤﺎﺑﻌﺚ ﻤﻌﺎﺫﺍ ﺮﻀﻲﷲﻋﻨﻪ ﻋﻟﻰﺍﻠﻴﻤﻦ ﻘﺎﻞ ﺍﻨﻚ ﺘﻘﺩﻢ ﻋﻟﻰﻘﻭﻢ ﺍﻫﻞ ﻜﺗﺎﺏ ﻔﻟﻴﻜﻦ ﺍﻭﻞ ﻤﺎﺘﺪﻋﻮﻫﻢ ﺍﻟﻴﻪ ﻋﺑﺎﺪﺓ ﺍﷲ ﻔﺈﺬﺍ ﻋﺭﻔﻭﺍ ﺍﷲ ﻔﺄﺨﺑﺭﻫﻡ ﺍﻦﷲ ﻘﺪ ﻓﺭﺽ ﻋﻠﻴﻬﻡ ﺧﻣﺱ ﺼﻠﻭﺍﺕ ﻓﻲ ﻴﻭﻤﻬﻡ ﻭﻠﻴﻠﺗﻬﻡ ﻓﺈﺫﺍ ﻓﻌﻠﻭ ﻓﺎﺨﺑﺮﻫﻡ ﺍﻦﷲ ﻓﺭﺽ ﻋﻠﻴﻬﻢ ﺯﻜﺎﺓ ﻤﻦ ﺍﻤﻭﺍﻟﻬﻡ ﻭﺗﺭﺩ ﻋﻟﻰ ﻓﻘﺭﺍﺋﻬﻡ ﻓﺈﺬﺍ ﺃﻄﺎﻋﻭﺍ ﺑﻬﺎ ﻓﺧﺬ ﻤﻧﻬﻡ ﻭﺘﻭﻖ ﻛﺭﺍﺌﻡ ﺍﻤﻭﺍﻞ ﺍﻠﻧﺎﺱ
Artinya:
 Dari ibnu Abbas ra. Berkata: sesungguhnya rasulullah bersabda: beliau mengutus mu’adz ra. Ke yaman. Beliau bersabda: sesungguhnya kami mendatangi masyarakat ahli kitab, maka hendaknya yang pertama kali ajaran yang kamu serahkan kepada mereka adalah kepada Allah. Lalu jika mereka mengenang allah, lalu beritahukan mereka bahwa Allah telah mewajibkan shalat kepada mereka lima kali sehari semalam, lalu apabila mereka sudah melaksanakannya maka beritahukanlah kepada mereka bahwa Allah mewajibkan kepada mereka membayar zakat hartanya, dan zakat itu di berikan kepada fakir-miskin di antara mereka. Kemudian apabila mereka telah mematuhinya maka terimalah dari mereka, berhati-hatilah jangan sampai kamu mengambil harta kesayangan mereka.

0 komentar

Posting Komentar