Selasa, 02 Mei 2017

Korelasi antara Kecerdasan Emosional dengan Prestasi Belajar Siswa SMA

Abstrack

Prestasi Belajar Siswa Selama ini banyak orang yang berpendapat bahwa untuk meraih prestasi belajar yang tinggi diperlukan Kecerdasan Intelektual (IQ) yang juga tinggi. Namun, menurut hasil penelitian terbaru dibidang psikologi membuktikan bahwa IQ bukanlah satu-satunya faktor yang mempengaruhi prestasi belajar seseorang, tetapi ada banyak faktor lain yang mempengaruhi salah satunya adalah kecerdasan emosional. Prestasi belajar adalah hasil yang dicapai seorang siswa dalam usaha belajarnya sebagaimana dicantumkan di dalam nilai rapor. Melalui prestasi belajar, seorang siswa dapat mengetahui kemajuan-kemajuan yang telah dicapainya dalam belajar. Kecerdasan dibedakan menjadi tiga yaitu kecerdasan intelektual, emosional dan spiritual. Kecerdasan intelektual diukur dari nilai indeks prestasi, menurut sebagian ahli nilai indeks prestasi yang baik merupakan tolak ukur dari kesuksesan seseorang. Tolak ukur tersebut tidak salah tetapi tidak seratus persen bisa dibenarkan. Keseimbangan antara kecerdasan intelektual dan kecerdasan emosional merupakan salah satu kunci keberhasilan belajar mahasiswa di perguruan tinggi. Perguruan tinggi seharusnya tidak mengembangkan kecerdasan intelektual saja tetapi kecerdasan emosional yang juga perlu dikembangkan. Artikel ini yang berjudul Korelasi antara Kecerdasan Emosional dengan Prestasi Belajar Siswa SMA bertujuan untuk melatarbelakangi ketidak jelasan hubungan kecerdasan emosional terhadap prestasi belajar yang didapatkan siswa. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar hubungan kecerdasan emosional terhadap prestasi belajar siswa sehingga dapat memberikan informasi faktual tentang bagaimana sebenarnya hubungan kecerdasan emosional terhadap prestasi belajar siswa SMA.
Simpulan dari penelitian ini adalah ada hubungan yang positif antara kecerdasan emosional dengan prestasi belajar siswa SMA.

Kata kunci: Prestasi Belajar, Kecerdasan Emosional dan siswa SMA. 

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang
Pendidikan adalah suatu usaha atau kegiatan yang dijalankan dengan sengaja, teratur, dan berencana dengan maksud mengubah atau mengembangkan perilaku yang diinginkan. Sekolah sebagai lembaga formal merupakan sarana dalam rangka pencapaian tujuan pendidikan tersebut. Dalam pendidikan formal, kegiatan belajar diproyeksikan untuk menjalankan proses perubahan yang positif sehingga pada tahap akhir akan diperoleh keterampilan, kecakapan, dan pengetahuan baru.
Hasil dari proses belajar tersebut tercermin dalam prestasi belajar yang terformulasikan dalam angkaangka rapor. Proses belajar yang terjadi pada individu merupakan hal penting, karena melalui kondisi ini individu mengenal dan menyesuaikan diri dengan lingkungan di sekitarnya. Kegiatan belajar juga disebut
sebagai proses menuju perubahan karena meningkatkan dari kondisi belum mampu menjadi mampu yang terjadi dalam jangka waktu tertentu. Dengan belajar, siswa dapat mewujudkan cita-cita yang diharapkan.
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah: (1) Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara kecerdasan emosional dengan prestasi belajar siswa SMA fisika, (2) Untuk mengetahui seberapa besar hubungan antara kecerdasan emosional dengan prestasi belajar siswa SMA.
Kegiatan belajar akan menghasilkan perubahan-perubahan dalam diri seseorang. Untuk mengetahui sampai seberapa jauh perubahan yang terjadi, perlu adanya penilaian. Begitu juga dengan seorang siswa yang mengikuti suatu pendidikan, penilaian terhadapnya dilakukan untuk mengetahui sejauh mana telah mencapai sasaran yang ditetapkan sejak awal. Hal inilah yang disebut sebagai prestasi belajar.
Adapun manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini, sebagai berikut: (1) Bagi siswa dapat mengetahui tentang kecerdasan emosional sehingga dapat lebih mengenal, emosi pada dirinya yang sangat dibutuhkan dalam proses pembelajaran selain kecerdasan akademik, (2) bagi guru, sebagai bahan perbandingan sehingga dapat menanggulangi perbedaan kecerdasan emosional pada siswa agar mendapatkan prestasi belajar yang lebih baik, (3) bagi peneliti dapat menambah wawasan, pengetahuan, dan pengalaman tentang aspek kecerdasan emosional pada prestasi belajar siswa, (4) Untuk pembaca lainnya dapat memberikan pemahaman akan pentingnya kecerdasan emosional.
B.Rumusan Masalah
Merujuk pada latar belakang masalah di atas dapat dirumuskan permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini bagaimana Korelasi antara Kecerdasan Emosional dengan Prestasi Belajar Siswa SMA?




PEMBAHASAN
Prestasi Belajar
Prestasi belajar adalah hasil yang dicapai seorang siswa dalam usaha belajarnya sebagaimana dicantumkan di dalam nilai rapor. Melalui prestasi belajar, seorang siswa dapat mengetahui kemajuan-kemajuan yang telah dicapainya dalam belajar.
Proses belajar di sekolah adalah proses yang bersifat kompleks dan menyeluruh. Banyak orang berpendapat untuk meraih prestasi yang tinggi dalam belajar, seseorang harus memiliki Intelligence Quotient (IQ) yang juga tinggi. Hal ini karena inteligensi merupakan bekal potensial yang akan memudahkan dalam belajar. Hakikat inteligensi adalah kemampuan untuk menetapkan dan mempertahankan suatu tujuan, untuk mengadakan penyesuaian dalam rangka mencapai tujuan, dan untuk menilai keadaan diri secara kritis dan objektif.
Kenyataannya, dalam proses belajar mengajar di sekolah sering ditemukan siswa yang tidak dapat meraih prestasi belajar yang setara dengan kemampuan inteligensinya. Ada siswa yang mempunyai kemampuan inteligensi tinggi, tetapi memperoleh prestasi belajar yang relatif rendah. Namun, ada siswa yang walaupun kemampuan inteligensinya rendah, dapat meraih prestasi belajar yang relatif tinggi. Itu sebabnya taraf inteligensi bukan merupakan satu-satunya faktor yang menentukan keberhasilan seseorang, karena ada faktor lain yang mempengaruhi. Kecerdasan intelektual (IQ) hanya menyumbang 20% bagi kesuksesan, sedangkan 80% adalah sumbangan faktor kekuatan-kekuatan lain, di antaranya adalah kecerdasan emosional atau Emotional Quotient (EQ), yakni kemampuan memotivasi diri sendiri, mengatasi frustasi, mengontrol desakan hati, mengatur suasana hati (mood), berempati serta kemampuan bekerja sama.
Dalam proses belajar siswa, kedua inteligensi itu sangat diperlukan. IQ tidak dapat berfungsi dengan baik tanpa partisipasi penghayatan emosional terhadap mata pelajaran yang disampaikan di sekolah.
Namun, biasanya kedua inteligensi itu saling melengkapi. Keseimbangan antara IQ dan EQ merupakan kunci keberhasilan belajar siswa di sekolah. Pendidikan di sekolah bukan hanya perlu mengembangkan rational intelligence, yaitu model pemahaman yang lazimnya dipahami siswa saja, melainkan juga perlu mengembangkan emotional intelligence siswa.

Kecerdasan Emosional
Setiap manusia pasti dianugrahi akal dan emosi. Emosi menurut Goleman (2006:7) pada dasarnya adalah dorongan untuk bertindak, rencana seketika untuk mengatasi masalah yang telah ditanamkan secara berangsur-angsur oleh evolusi. Akar kata emosi adalah movere, kata kerja bahasa latin yang berarti menggerakan atau bergerak, ditambah awala “e-“ untuk memberi arti bergerak menjauh, menyiratkan bahwa kecenderungan bertindak merupakan hal mutlak dalam emosi.
Chaplin dalam (Asrori, 2008:82) mendefinisikan emosi sebagai suatu keadaan yang merangsang dari suatu organisme mencakup perubahan yang disadari, yang mendalam sifatnya dari perubahan perilaku, Ia membedakan emosi dengan perasaan, menurutnya perasaan adalah pengalaman yang disadari yang diaktifkan oleh perangsang eksternal maupun oleh bermacam-macam keadaan jasmaniah. Setiap individu memiliki emosi. Emosi banyak berpengaruh terhadap fungsi-fungsi psikis lainnya seperti, pengamatan, tanggapan, pemikiran, dan kehendak. Individu akan mampu melakukan pengamatan atau pemikiran dengan baik disertai dengan emosi yang baik pula. Individu yang dapat mengelola emosinya dengan baik artinya emosinya cerdas, hal ini dikenal dengan suatu istilah yang disebut kecerdasan emosional.
Menurut Stein dan Howard (dalam Uno, 2008:69) mengatakan bahwa kecerdasan emosional adalah kemampuan untuk mengenali perasaan, meraih dan membangkitkan perasaan dan maknanya, dan mengendalikan perasaan secara mendalam, sehingga membantu perkembangan emosi dan intelektual.
Dari beberapa definisi yang telah dikemukakan maka dapat disimpulkan bahwa kecerdasan emosional adalah kemampuan merasakan, memahami diri sendiri dan orang lain, 7 kemampuan memotivasi diri sendiri, dan secara efektif menerapkan daya dan kepekaan emosi sebagai sumber energi, informasi, dan koneksi dalam bersosialisasi dengan orang lain.
Keterkaitan kecerdasan Emosional dengan Prestasi belajar siswa SMA

Di tengah semakin ketatnya persaingan di dunia pendidikan dewasa ini, merupakan hal yang wajar apabila para siswa sering khawatir akan mengalami kegagalan atau ketidakberhasilan dalam meraih prestasi belajar atau bahkan takut tinggal kelas. Banyak usaha yang dilakukan oleh para siswa untuk meraih prestasi belajar agar menjadi yang terbaik, seperti mengikuti bimbingan belajar. Usaha semacam itu jelas positif, namun masih ada faktor lain yang tidak kalah pentingnya dalam mencapai keberhasilan selain kecerdasan ataupun kecakapan intelektual, faktor tersebut adalah kecerdasan emosional.Karena kecerdasan intelektual saja tidak memberikan persiapan bagi individu untuk menghadapi gejolak, kesempatan ataupun kesulitan-kesulitan dalam kehidupan. Dengan kecerdasan emosional, individu mampu mengetahui dan menanggapi perasaan mereka sendiri dengan baik dan mampu membaca dan menghadapi perasaan-perasaan orang lain dengan efektif. Individu dengan keterampilan emosional yang berkembang baik berarti kemungkinan besar ia akan berhasil dalam kehidupan dan memiliki motivasi untuk berprestasi.
Sedangkan individu yang tidak dapat menahan kendali atas kehidupan emosionalnya akan mengalami pertarungan batin yang merusak kemampuannya untuk memusatkan perhatian pada tugas-tugasnya dan memiliki pikiran yang jernih.
Individu yang memiliki tingkat kecerdasan emosional yang lebih baik, dapat menjadi lebih terampil dalam menenangkan dirinya dengan cepat, jarang tertular penyakit, lebih terampil dalam memusatkan perhatian, lebih baik dalam berhubungan dengan orang lain, lebih cakap dalam memahami orang lain dan untuk kerja akademis di sekolah lebih baik.
Keterampilan dasar emosional tidak dapat dimiliki secara tiba-tiba, tetapi membutuhkan proses dalam mempelajarinya dan lingkungan yang membentuk kecerdasan emosional tersebut besar pengaruhnya. Hal positif akan diperoleh bila anak diajarkan keterampilan dasar kecerdasan emosional, secara emosional akan lebih cerdas, penuh pengertian, mudah menerima perasaan-perasaan dan lebih banyak pengalaman dalam memecahkan permasalahannya sendiri sehingga pada saat remaja akan lebih banyak sukses di sekolah dan dalam berhubungan dengan rekan-rekan sebaya serta akan terlindung dari risiko-risiko seperti obat-obat terlarang, kenakalan, kekerasan serta seks yang tidak aman.
Dari uraian tersebut, bahwa kecerdasan emosional merupakan salah satu faktor penting yang seharusnya dimiliki oleh siswa yang memiliki kebutuhan untuk meraih prestasi belajar lebih baik di sekolah.

KESIMPULAN

Prestasi belajar adalah hasil yang dicapai seorang siswa dalam usaha belajarnya sebagaimana dicantumkan di dalam nilai rapor. Bahwa kecerdasan emosional adalah kemampuan merasakan, memahami diri sendiri dan orang lain, 7 kemampuan memotivasi diri sendiri, dan secara efektif menerapkan daya dan kepekaan emosi sebagai sumber energi, informasi, dan koneksi dalam bersosialisasi dengan orang lain.
Keseimbangan antara IQ dan EQ merupakan kunci keberhasilan belajar siswa di sekolah. Pendidikan di sekolah bukan hanya perlu mengembangkan rational intelligence, yaitu model pemahaman yang lazimnya dipahami siswa saja, melainkan juga perlu mengembangkan emotional intelligence siswa. Jadi intinya bahwa kecerdasan emosional merupakan salah satu faktor penting yang seharusnya dimiliki oleh siswa yang memiliki kebutuhan untuk meraih prestasi belajar lebih baik di sekolah.
Hasil artikel tersebut memberikan informasi dan gambaran bahwa kecerdasan emosional merupakan salah satu aspek yang perlu diperahatikan dalam meningkatnkan prestasi belajar siswa. Sebagai catatan, kecerdasan emosional adalah kemampuan yang dapat digunakan untuk mengontrol diri dalam mengelola semua potensi-potensi positif yang dimiki oleh siswa.

0 komentar

Posting Komentar